Selasa, 30 April 2013

ANALISIS UNSUR FISIK DALAM KUMPULAN PUISI


ANALISIS UNSUR FISIK
KUMPULAN PUISI

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
DAN
DERAI-DERAI CEMARA
KARYA CHAIRIL ANWAR

O
L
E
H

NOVI ASTUTI
NIM : 111000288202003
KELAS/SEMESTER : A/IV

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Zulfardi D, M. Pd.
                                                                                     
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
BAHASA DAN KESUSASTRAAN INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
PADANG PANJANG
2012





 


Yang Terhempas Dan Yang Putus
Chari Anwar

Kelam dan angin lalau mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingi,
Malam tambah merasuk, rambi jadi semakin tugu

di Karet, di Karet (daerahkuk y.a.d.) sampai juga
               deru angin

aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau
             datang
dan kau bisa lagi lpaskan kasih baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa
             berlalau beku

Analisis Unsur Fiksi Puisi Yang Terampas Dan Yang Putus

1)                                                                                                Makna Konotasi
Dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus pada bait pertama keseluruhan bait tersebut trmasuk makana konotasi yang maknanya menceritakan penyair yang dalam ketakutan dan kekhawatiran akan kehidupan masa datang. Dan pada bait ke dua termasuk konotasi yang maknanya penyair yang mengkhawatirkan daerah atau tempat tinggalnya. Dan pada bait ke empat juga makna konotasi yang maknanya penyair yang pasrah akan kejadian yang menimpa daerahnya.

2)                                                                                                Makna Denotasi
Dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus makna denotasi ini terdapat pada bait ke tiga yang maknanya penyair bersiap-siap untuk menghadapi masalah yang kan datang, namun penyair tak berdaya dalam menghadapi masalh yang menimpa daerahnya.
3)                                                                                                Dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus termasuk makna kakavoni yang mana pada irama puisi tersebut terdapat irama yang tidak senang.

4)                                                                                                Tipografinya tidak beraturan
Pada bait ke dua dan tiga,empat ada tulisan yang menjolok kedalam yang menandakan penyair dalam keadaan Galau atau bimbang, ragu, resah, tak berdaya.

5)                                                                                                Bunyi
Dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus pada bait pertama baris pertama dan baris ke dua terdapat persamaan bunyi “u”. Sedangkan pada bait pertama dan baris ke dua memiliki persamaan bunyi pada bait ke dua pada baris ke dua yaitu pada “in”. Dan pada bait ke dua baris pertama dan bait ke empat baris pertama terdapat persamanaan bunyi “a”. Sedangkan pada bait ke tiga baris pertama dan bari ke tiga terdapat peramaan bunyi “u”. Dan juga pada bait ke tiga baris ke empat terdapat kesamaan ‘ng”.

6)                                                                                                Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus terdapat majas :
Majas Personivikasi : “ tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang “














Derai-Derai Cemara
Chairil Anwar

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sidah beberapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memeng ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tepat tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

Analisis Unsur Fiksi Puisi Derai-Derai Cemara
1)   Makna Konotasi
Dalam Puisi Derai-Derai Cemara bait pertama dibaris ke empat termasuk makna konotasi yang maksudnya penyair diingatkan akan kisah lalu yang cukup lama.

2)   Makna Denotasi
Dalam puisi Derai-Derai Cemara dari bait ke dua hingga bait ke empat termasuk makna denotasi yang maknanya, penyair menceritakan pemberontakan akan dirinya yang diremehkan pada masa lalu.

3)   Dalam puisi Derai-Derai Cemara termasuk Evoni. Yang mana pada puisi ini menmiliki irama yang sedih namun dengan irama yang lembut.


4)   Tipografinya Beraturan
Pada bait pertama, ke dua, ke tiga tulisannya beratiran dan sejajar sehingga dapat mengerti bahwa penyair di dalam keadaan bangga bercampur dengan kesedihan.

5)   Bunyi
Dalam puisi Derai-Derai Cemara, pada bait pertama baris pertama dan baris ke tiga memiliki persamaan bunyi “u”. Dan pada bait-bait berikutnya juga seperti itu memiliki kesamaan yang beraturan dan berstruktur.

6)   Gaya Bahasa
Gaya Bahasa pada puisi Derai-Derai Cemara terdapat majas :
v   Hiperbola = “dipukul angin yang terpendam”
v   Metafora = “tapi dulu memang ada satu bahan”


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar