ANALISIS
UNSUR FISIK
KUMPULAN
PUISI
YANG
TERAMPAS DAN YANG PUTUS
DAN
DERAI-DERAI
CEMARA
KARYA
CHAIRIL ANWAR
O
L
E
H
NOVI
ASTUTI
NIM :
111000288202003
KELAS/SEMESTER
: A/IV
DOSEN
PEMBIMBING
Drs.
Zulfardi D, M. Pd.
FAKULTAS
KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
BAHASA
DAN KESUSASTRAAN INDONESIA
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
PADANG
PANJANG
2012
Yang Terhempas Dan Yang Putus
Chari Anwar
Kelam
dan angin lalau mempesiang diriku,
Menggigir
juga ruang di mana dia yang kuingi,
Malam
tambah merasuk, rambi jadi semakin tugu
di
Karet, di Karet (daerahkuk y.a.d.) sampai juga
deru angin
aku
berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau
datang
dan
kau bisa lagi lpaskan kasih baru padamu;
tapi
kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku
diam dan sendiri, cerita dan peristiwa
berlalau beku
Analisis
Unsur Fiksi Puisi Yang Terampas Dan Yang Putus
1)
Makna Konotasi
Dalam
puisi Yang Terampas Dan Yang Putus pada bait pertama keseluruhan bait tersebut
trmasuk makana konotasi yang maknanya menceritakan penyair yang dalam ketakutan
dan kekhawatiran akan kehidupan masa datang. Dan pada bait ke dua termasuk
konotasi yang maknanya penyair yang mengkhawatirkan daerah atau tempat
tinggalnya. Dan pada bait ke empat juga makna konotasi yang maknanya penyair
yang pasrah akan kejadian yang menimpa daerahnya.
2)
Makna Denotasi
Dalam
puisi Yang Terampas Dan Yang Putus makna denotasi ini terdapat pada bait ke
tiga yang maknanya penyair bersiap-siap untuk menghadapi masalah yang kan
datang, namun penyair tak berdaya dalam menghadapi masalh yang menimpa
daerahnya.
3)
Dalam puisi Yang Terampas Dan
Yang Putus termasuk makna kakavoni yang mana pada irama puisi tersebut terdapat
irama yang tidak senang.
4)
Tipografinya tidak beraturan
Pada
bait ke dua dan tiga,empat ada tulisan yang menjolok kedalam yang menandakan
penyair dalam keadaan Galau atau bimbang, ragu, resah, tak berdaya.
5)
Bunyi
Dalam
puisi Yang Terampas Dan Yang Putus pada bait pertama baris pertama dan baris ke
dua terdapat persamaan bunyi “u”. Sedangkan pada bait pertama dan baris ke dua
memiliki persamaan bunyi pada bait ke dua pada baris ke dua yaitu pada “in”.
Dan pada bait ke dua baris pertama dan bait ke empat baris pertama terdapat
persamanaan bunyi “a”. Sedangkan pada bait ke tiga baris pertama dan bari ke
tiga terdapat peramaan bunyi “u”. Dan juga pada bait ke tiga baris ke empat
terdapat kesamaan ‘ng”.
6)
Gaya Bahasa
Gaya
bahasa dalam puisi Yang Terampas Dan Yang Putus terdapat majas :
Majas
Personivikasi : “ tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang “
Derai-Derai
Cemara
Chairil
Anwar
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sidah beberapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memeng ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tepat tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Analisis
Unsur Fiksi Puisi Derai-Derai Cemara
1)
Makna Konotasi
Dalam
Puisi Derai-Derai Cemara bait pertama dibaris ke empat termasuk makna konotasi
yang maksudnya penyair diingatkan akan kisah lalu yang cukup lama.
2)
Makna Denotasi
Dalam
puisi Derai-Derai Cemara dari bait ke dua hingga bait ke empat termasuk makna
denotasi yang maknanya, penyair menceritakan pemberontakan akan dirinya yang
diremehkan pada masa lalu.
3)
Dalam puisi Derai-Derai Cemara
termasuk Evoni. Yang mana pada puisi ini menmiliki irama yang sedih namun dengan
irama yang lembut.
4)
Tipografinya Beraturan
Pada
bait pertama, ke dua, ke tiga tulisannya beratiran dan sejajar sehingga dapat
mengerti bahwa penyair di dalam keadaan bangga bercampur dengan kesedihan.
5)
Bunyi
Dalam
puisi Derai-Derai Cemara, pada bait pertama baris pertama dan baris ke tiga
memiliki persamaan bunyi “u”. Dan pada bait-bait berikutnya juga seperti itu
memiliki kesamaan yang beraturan dan berstruktur.
6)
Gaya Bahasa
Gaya
Bahasa pada puisi Derai-Derai Cemara terdapat majas :
v
Hiperbola = “dipukul angin yang
terpendam”
v
Metafora = “tapi dulu memang
ada satu bahan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar